Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru, disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberkulosis. Sekitar 75% pasien Tuberkulosis (TB) adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-54 tahun). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian TB Paru di RW 09 Kelurahan Jembatan Besi Kecamatan Tambora Jakarta Barat. Jenis penelitian ini menggunakan studi deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 106 responden. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (uji chi-square), dan multivariat (regresi logistik). Hasil penelitian berdasarkan analisis uji chi-square
menunjukkan ada 3 variabel yang memiliki hubungan yaitu kepadatan hunian (p=0.023), pencahayaan (p=0.030), kelembaban (p=0.017) sedangkan ventilasi (p=0.677) dan perilaku (p=0.835) tidak memiliki hubungan dengan kejadian TB Paru di RW 09 Kelurahan Jembatan Besi Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Hasil uji multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ditemukan bahwa faktor yang
paling besar memberikan pengaruh terhadap kejadian TB Paru adalah kepadatan hunian (p=0.027) dengan nilai OR = 0.215 atau 21.5% dan pencahayaan (p=0.028) nilai OR = 0.143 atau 14.3%. Kesimpulannya adalah variabel yang terdapat hubungan dengan kejadian TB Paru yaitu kepadatan hunian, pencahayaan dan kelembaban sedangkan variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian TB Paru adalah
kepadatan hunian dan pencahayaan.