Esaunggul.ac.id, Sebanyak 40 mahasiswa Fakultas Desain dan Industri Kreatif (FDIK) Esa Unggul mengujungi museum Batik, Pekalongan, Jawa Tengah. Kunjungan mereka ini bertujuan untuk melakukan penmas (Pengabdian Masyarakat). Pengabdian Masyarakat Mahasiswa UEU ini menyasar pada re-branding Museum Batik sebagai salah satu destinasi wisata yang telah diakui oleh lembaga dunia UNESCO.

Fazri, mahasiswa FDIK yang turut serta dalam Pengabdian masyarakat itu mengatakan Pengabdian masyarakat ini diawali dengan kunjugan ke Museum Batik selama tiga hari. Dalam kunjungan tersebut sejumlah kegiatan dilakukan seperti Riset, Pengambilan gambar dan melihat sejumlah karya yang dipamerkan di dalam museum.

“Kegiatan Pengabdian masyarakat ini kami awali dengan melakukan riset tentang materi-materi apa saja yang dibutuhkan untuk mengerjakan rebranding kepada Museum Batik ini, karena dalam rebranding ini kami mengeksplorasi hal menarik apa yang bisa ditunjukan kepada masyarakat luas agar mereka tertarik untuk mengunjungi museum Batik,” Ujar Fazri di Universitas Esa Unggul, beberapa waktu yang lalu.

Dirinya pun menambahkan, selepas melakukan kunjungan awal dimuseum batik mereka akan membuat sejumlah karya untuk merepresentasikan museum batik kepada masyarakat. Karya-karya yang mahasiswa FDIK buat diantaranya Desain Logo, Poster, Video, Corporate Identity dan Video Mapping.

“Nantinya karya-karya yang akan kami buat akan merepresentasikan Musem Batik sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik bagi masyarakat terutama generasi milenial yang kurang tertarik mengunjungi museum. Nah ini salah satu tugas kita untuk mencari desain yang menarik yang dapat digunakan nantinya,” ucapnya.

Selain digunakan untuk mereberanding, Fazri melanjutkan karya-karya ini juga digunakan untuk memenuhi Tugas pada mata kuliah Desain Komunikasi Visual. Hal ini dilakukan agar para mahasiswa bersungguh-sungguh dalam membuat karya yang nantinya digunakan untuk pengabdian masyarakat.

Fazri berharap kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dapat memberikan manfaat yang besar terhadap branding museum Batik kepada masyarakat dan bagi mahasiswa program pengabdian masyarakat ini mampu memberikan pengalaman kepada mahasiswa FDIK bagaimana melakukan branding dengan karya.

“Mudah-mudahan ini menjadi momentum bagi para mahasiswa untuk meningkatkan pengalaman serta skill dalam membuat karya selain untuk mereka sendiri, karya-karya ini dapat bermanfaat dan dinikmati oleh masyarakat luas,” tutupnya.